Mesin jahit diciptakan oleh Elias
Howe warga Amerika pada tahun 1844. Berawal saat memperhatikan istrinya yang
sedang menjahit, di berpikir tentang alat yang dapat menirukan gerakan tangan
dan lengan saat menjahit. Alat itu harus menerpakn proses yang memakai benang
dari dua sumber berbeda. Setelah hampir lima tahun dia bekerja keras untuk
mewujudkan mimpinya, namun usahanya belum menghasilkan tetapi dia tidak
menyerah.
Baru
pada tahun 1844 Howe membuat mesin jahit yang kedua, ia berhasil menciptakan
lubang jarum terletak di ujung jarum seperti mesin yang ada sekarang yang mampu
menjahit 250 setikan per menit. Mesin jahit tersebut menggunakan metode kunci
atau lockstitch, yaitu jarum dengan lubang diujung tajam jarum, masing-masing
membawa benang untuk jahitan atas dan jahitan bawah, dan dia mematenkan pada
tahun 1846.
Pada
tahun 1850, Isaac Meritt Singer membuat mesin jahit dimana jarumnya bergerak
naik turun, bukan seperti mesin jahit pada saat yang memiliki jarum yang
bergerak dari sisi ke sisi. Mesin jahit ciptaan Isaac Maritt Singer ini juga
memiliki penggerak jarum menggunakan pedal kaki. Mesin jahit ini kemudian
dipasarkan secara besar-besaran pada tahun 1860. Namun, Isaac Singer juga
menggunakan metode lockstitch yang dipatenkan oleh Elias Howe. Elias Howe
mengguat orang-orang yang telah mencuri patenny, termasuk Isaac Singer.
Sebenarnya metode locksmith yang digugat oleh Elias Howe mirip dengan metode
yang digunakan dalam mesin jahit buatan Walter Hunt, tetapi Karen Walter Hunt
tidak mematenkan mesin tersebut, maka Elias Howe memenangkan pergugatan.
Sebagai tambahan, John Fisher dari Inggris juga mematenkan mesin jahitnya yang
dapat membuat renda pada tahun 1844. Mesin tersebut identik dengan mesin yang
dipatenkan Elias Howe. Kalau saja patennya tidak hilang di kantor hak paten,
maka John Fisher juga akan terlibat dalam perang paten ini.
Kemudian, beberapan perusahaan mesin
jahit berkumpul membentuk Sewing Machine Combination pada tahun 1856. Terdiri
dari perusahaan-perusahaan yang memiliki paten seperti Howe Machine Company,
Singer Manufacturing Company, Wheeler & Wilson, dan Grover & Baker,
mereka menggugat perusahaan-perusahaan lain yang menyalahi paten mereka dan
membuat mesin jahit menggunakan desain yang telah dipatenkan. Merek membuat
peraturan bahwa setiap memproduksi satu mesin jahit, royalty sebesar 15 dollar
harus dibayarkan kepada Sewing Machine Combination, dan uang tersebut akan
dibagikan kepada perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam Sewing Machine
Combination.
Sewing Machine Combination ditutup
pada tahun 1877 ketika patennya kadaluarsa, seiring dengan ditutupnya Sewing
Machine Combination, produksi perusahaan-perusahaan mesin jahit kecil meledak
Karen tidak perlu lagi membayar royalty, Efeknya harga mesin jahit turun
drastic dan banyak model diciptakan. Pabrik-pabrik mulia berlomba-lomba
memproduksi mesin jahit untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan. Pada tahun
1880 merk mesin jahit Singer mendominasi penjualan mesin jahit, dan mampu
memproduksi 75 % mesin jahit dunia.